Senin, 04 Maret 2013

REVIEW ARGO (2013)

                                               
                   


       Sir, exfils are like abortions. You don't wanna need one. But when you do, you don't do it yourself. (Tony Mendez)

Jujur saya bingung bagaimana seorang Ben Affleck, aktor yang menurut saya hanya coba-coba jadi sutradara bisa meratakan sutradara sekaliber Quentin Tarantino, Tom Hooper, Ang Lee, dan Katryn Bigelow dalam Best Picture Oscar kemarin. Zero Dark Thirty adalah film yang awalnya saya rasa paling pantas karena film tersebut begitu sempurna di sisi sinematografi dan adaptasi kisah nyata yang begitu kuat.

Ternyata setelah saya melihat Argo, bukan sinematografi yang sempurna yang disajikan disini, tapi adaptasi yang sempurna, Ya itulah menurut saya, entah kenapa sinematografi yang standar tapi didukung dengan adaptasi kisah yang luar biasa bisa menghasilkan film yang begitu baik dengan alur cerita yang kuat, dan yang paling penting, enak ditonton.





    


Kisah bersetting tahun 70an di Teheran, Saat Amerika Serikat mencoba memberikan suaka kepada mantan diktator Iran, dan saat revolusi terpecah rakyat Iran menuntut diktator tersebut dikembalikan ke negaranya untuk segera diadili. Kedubes AS di Teheran yang menjadi korban, 40an staf kedubes disandera oleh kaum revolusionis Iran, dan 5 diantaranya berhasil melarikan diri mencari perlindungan di Kedubes Kanada.

Adalah Tony Mendez (Ben Affleck) agen CIA yang bertugas untuk mengeluarkan 5 orang yang berhasil melarikan diri tersebut dari Iran, memang bukan tugas yang mudah melihat situasi yang semakin memanas antara kedua Negara, beberapa opsi dipikirkan oleh CIA untuk melakukan misi tersebut, dan yang dipilih adalah dengan membuat film science-fiction palsu berjudul Argo dan 5 orang tawanan tersebut menyamar sebagai kru film yang sedang mencari lokasi syuting di Teheran.



Seperti Taglinenya "The Movie was fake, but the story was real" film ini merupakan adaptasi kisah nyata terbaik yang pernah saya tonton, adaptasi yang sempurna, 30 menit terakhir film sangat menegangkan dan terasa begitu nyata untuk penontonnya, dan yang melakukannya bukanlah seorang sutradara sekaliber Spielberg, tapi seorang Ben Affleck.

Film ini sempurna sekaligus mengukuhkan Ben Affleck sebagai seorang sutradara berbakat menurut saya dan   kemampuannya dalam segi penyutradaraan ternyata patut diberi apresiasi yang pantas seperti Oscar sekalipun, sekaligus membuktikan bahwa ia salah satu sineas film berbakat yang dimiliki hollywood saat ini.

IMDB              (8.0)
//behindthelines (8.5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar