Selasa, 28 Agustus 2012

REVIEW The Avengers (2012)



I thought i didn't qualify. I was considered, what was it? Volatile, self-obsessed, and I don't play well with others.(Tony Stark)

Mei 2012 yang lalu adalah pembukaan summer blockbuster film hollywood yang berlomba-lomba meraup keuntungan, dan franchise superhero masih mendominasi. ada The Dark Knight Rises, Amazing Spiderman, dan film ini adalah salah satu yang paling dinanti para fanboys di seluruh dunia. Bagaimana tidak menjanjikan? mereka datang dengan cara keroyokan, Captain America(Chris Evans) , Iron Man(Robert Downey Jr.), Thor(Chris Hemsworth), Hulk(Mark Ruffalo), Black Widow(Scarlett Johansson), dan Hawkeye (Jeremy Renner), dikomando oleh Nick Fury(Samuel.L Jackson) dalam satu nama yaitu The Avengers.


Jujur saya termasuk salah satu yang skeptis untuk film model begini. bertabur bintang, berbudget besar yang ujung-ujungnya hanya mengandalkan dialog ringan dan CGI ataupun visual effect saja, karakteristik blockbuster-blockbuster seperti sebelumnya, membosankan. tetapi entah kenapa ekspektasi positif mulai muncul dari lingkungan sekitar, teman-teman yang memasang display picture blackberry messenger Tony Stark, bioskop dengan 6 studio dengan berani semuanya memutar The Avengers, dan komentar positif dari pedoman menonton film untuk saya yaitu movieenthusiast dan imdb. Akhirnya membuat saya mengalah untuk menonton film ini.




Memang franchise Marvel sebelumnya seperti menuju klimaks di film ini. teaser-teaser diselipkan di film Thor, Captain America dan Iron Man 2. Sungguh strategi pemasaran memang membuat ekspektasi yang berlebihan buat para penontonnya. tapi ekspektasi yang sudah dibuat tersebut mau tidak mau harus dipertanggungjawabkan disini.

Cerita berawal ketika bumi kedatangan musuh yang masih keturunan Dewa dan saudara dari Thor yaitu Loki (Tom Huddlestone). dan menurut Nick Fury satu orang superhero kurang untuk melawan Loki dan komplotannya, ia pun memutuskan untuk membuka proyek the avengers dan alur dimulai dengan mengumpulkan satu persatu jagoan. 

Ternyata jalan cerita cukup realistis, memang bukanlah hal mudah untuk menyatukan mereka, pertempuran kebanyakan terjadi antar kawan dan untuk menjinakkan Hulk yang mengamuk. Loki seperti berhasil memanfaatkan ego superhero masing-masing untuk memecah dari dalam, mungkin dia belajar strategi perang dulunya saya tidak tahu.

Yang membuat film ini kurang bagus adalah porsinya, porsi perang saudara antar anggota The Avengers lebih banyak daripada perang melawan Loki. sehingga saya merasa jenuh melihat efek-efek keren dibuang sia-sia untuk hal-hal yang tidak penting, harusnya seorang Joss Whedon bisa lebih baik lagi mengatur alur disini.





Pada akhirnya setelah mereka berhasil mengalahkan ego masing-masing pertempuran melawan Loki dan antek-anteknya pun dimulai. Musuh yang terlihat seperti kelabang besar bukan terlihat mengerikan tapi terkesan menjijikan, ada apa dengan visual effectnya? awalnya saya kira itu pesawat luar angkasa, tapi lama kelamaan dia bergerak kesana kemari seperti naga terbang dan menghancurkan apa saja yg dilewatinya, bodohnya lagi, dengan gampang ia dipancing untuk mengikuti Iron Man dan akhirnya kepalanya di hancurkan Hulk. oke,lupakan hal itu karena pembagian porsi antar jagoan di pertempuran terakhir ini cukup keren, Hawkeye, Captain America, dan Black Widow yang bertempur di darat, Iron Man dan Thor bertempur di udara, dan Hulk yang ditugaskan untuk Smash!! .Semua seperti bersatu untuk melakukan tugas masing-masing dan ini merupakan klimaks yang cukup memuaskan walaupun sedikit terlambat.





Kredit lebih saya berikan kepada Robert Downey Jr. dan Scarlett Johansson dalam film ini, keduanya terlihat menghidupkan film dengan cara masing-masing dan membuat saya beberapa kali tersenyum. Kekhasan Tony Stark yang songong tapi keren dan juga keseksian yang dipancarkan Black Widow berhasil diperankan dengan baik oleh mereka berdua. dan saya rasa keduanya lah yang paling mendapatkan tempat dihati para fanboys the avengers.

Kesimpulannya The Avengers adalah film berbudget besar, ekspektasi besar,dan bertabur bintang yang cukup baik. tetapi hanya cukup tidaklah cukup mengingat ekspektasi tersebut. Joss Whedon kurang baik mengemban tugasnya. budget yang besar tidak menghasilkan hasil yang baik disemua aspek, masih ada lubang dari segi alurnya. tapi inilah blockbuster, yang penting seru,menghibur dan untung dari segi finansial. tidak peduli apa kata orang, karena film-film seperti ini masih banyak mendapat tempat di hati para penggemarnya. 


IMDB(8.6/10)
Movienthusiast(8/10)
behindthelines(7/10)  

4 komentar: